Social Icons

Pages

Senin, 14 Januari 2013

makalah ekonomi


TUGAS INDIVIDU
PENGANTAR ILMU EKONOMI
logo-universitas-muhammadiyah-makasar.jpg
OLEH

IMAM WAHYUDI
105960 1327 12
1.D

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2012
A.   PENGERTIAN EKONOMI

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli

Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ekonomi menurut beberapa ahli:
# ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
# MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan
# ABRAHAM MASLOW
              Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien
# HERMAWAN KARTAJAYA
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya
# PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyaraka.
B.   FAKTOR PRODUKSI
Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal dan sumber daya alam. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).
1.      Sumber daya fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah
2.      Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
3.      Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
C.   PERMINTAAN DAN PENAWARAN
 A. PERMINTAAN BARANG DAN JASA
1.      Permintaan (demand)
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat, harga, waktu, dan tempat tertentu. Setiap individu memiliki kebutuhan hidup yang cenderung tak terbatas sementara uang yang dimiliki terbatas, oleh karena itu manusia belum tentu dapat memiliki semua yang diinginkan dalam hidupnya.
 2.      Kurva Permintaan
Kurva permintaan menggambarkan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang tersedia  dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.
Contoh kurva permintaan:
Gambar 1. Kurva Permintaan
Kurva di atas menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik antara permintaan dan harga,  jika harga semakin tinggi jumlah permintaan semakin kecil, sebaliknya jika harga rendah maka jumlah barang yang dibeli semakin banyak.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
a.   Harga barang/jasa
b.   Pendapatan
c.    Kualitas barang/jasa
d.   Selera/mode
e.    Waktu
f.    Harga barang lain atau yang berkaitan
g.    Jumlah penduduk
h.   kejadian yang akan datang
4.      Macam-macam Permintaan
a.   Permintaan berdasarkan  jumlah konsumen:
1). Permintaan individual : permintaan yang dilakukan oleh seorang konsumen saja.
2). Permintaan pasar : permintaan terhadap suatu barang di pasar pada waktu dan harga     tertentu yang dilakukan oleh sekelompok konsumen.
b.   Permintaan berdasarkan daya beli konsumen:
1). Permintaan efektif : permintaan yang didukung oleh daya beli atau kemampuan membayar dan sudah dilaksanakan.
2). Permintaan potensial : permintaan yang didukung oleh kemampuan daya beli namun belum melakukan pembelian.
3). Permintaan absolut : permintaan yang tidak didukung oleh kemampuan daya beli konsumen. 
5.    Hukum Permintaan
Hukum permintaan menerangkan sifat hubungan permintaan barang dan jasa dengan harganya.  Hukum permintaan menerangkan bahwa “makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang, maka jumlah barang yang diminta makin berkurang”. Jadi, hubungan antara harga barang dengan permintaan berbanding terbalik.

B. PENAWARAN BARANG DAN JASA
1.   Penawaran (Supply)
Penawaran adalah jumlah barang/jasa yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu.
2.   Kurva penawaran
Kurva penawaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan hubungan antara berbagai jumlah barang yang tersedia dijual atau ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. 
Semakin tinggi harga barang/jasa dipasar maka semakin banyaknya barang yang tersedia atau dijual oleh produsen/penjual. Oleh karena jumlah barang yang ditawarkan atau dijual berbanding lurus dengan harga.
3.   Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah :
a.   Biaya produksi    
b.   Teknologi
c.   Harga barang lain
d.   Tujuan perusahaan
e.   Jumlah produsen
f.    Pajak
4.   Macam-macam Penawaran
a.   Penawaran Individual : penawaran yang dilakukan oleh seorang produsen atau seorang pedagang di pasar.
b.   Penawaran  Pasar : penawaran yang dilakukan oleh sekelompok produsen atau sekelompok penjual di pasar.
5.   Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan bahwa “ jika harga barang yang ditawarkan naik, maka jumlah barang yang ditawarkanpun akan bertambah, dan sebaliknya, jika harga barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkanpun akan berkurang.”
Hukum penawaran berlaku apabila dalam kondisi cateris paribus yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah tetap
Contoh kurva penawaran :
Gambar 2. Kurva Penawaran
D.   KEGIATAN-KEGIATAN EKONOMI
Dalam kegiatan ekonomi biasanya meliputi kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
1.      Kegiatan produksi
Produksi itu adalah kegiatan atau upaya menambah dan mempertinggi nilai guna pada suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bisa juga dikatakan kalau produksi merupakan proses untuk menghasilkan barang atau jasa. Kegiatan produksi dapat dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha. Dan pihak yang melakukan produksi disebut produsen. Dan kesimpulannya bahwa produksi merupakan usaha manusia untuk meningkatkan guna barang yang dapat dilakukan :
  • mengubah bentuk barang
  • memindahkan tempat
  • mengatur waktu pemakaian
  • memindahkan kepemilikan
Kegiatan produksi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi ini memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau meningkat penghasilan dan memenuhi kebutuhan manusia. 

Produksi yang dilakukan langsung ditempatnya proses produksi disebut pabrik, industri, dan perusahaan. Produksi dapat berupa barang maupun jasa.
  • Produksi barang adalah daya cipta dalam menambah kegunaan barang dengan menambah nilai dan bentuk barang.
  • Produksi jasa adalah daya cipta dalam menambah kegunaan tanpa merubah sifat dan bentuknya.
Produksi dapat berupa langsung dan tidak langsung.
  • Produksi langsung adalah produksi yang menggunakan aktor-faktor alam, atau produksi yang menghasilkan barang secara langsung. Produksi langsung meliputi produksi primer(usaha mendapatkan langsung dari alam, seperti pertambangan) dan produksi sekunder(usaha mendapatkan bahan mentah demi meningkatkan kegunaan barang menjadi barang lain).
  • Produksi tidak langsung adalah produksi yang menggunakan faktor-faktor turunan/hasil rekayasa manusia, seperti skill dan modal.
Produksi yang berkaitan erat dengan barang dan jasa :
  • apa yang akan diproduksi ?
  • berapa jumlah barang yang akan diproduksi ?
  • untuk siapa barang tersebut diproduksi ?
  • menggunakan teknologi apa untuk memproduksi barang barang tersebut ?
  • membutuhkan berapa tenaga kerja ?
Faktor-faktor produksinya :
  • sumber daya alam, yaitu semua sumber daya yang tersedia di alam tanpa harus diolah terlebih dahulu. misalnya, tanah, air, udara, dan lain-lain.
  • tenaga kerja, yaitu setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang maupun jasa, baik untuk diri sendiri maupun kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga : (a) tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keahlian melalui pendidikan formal seperti dokter, guru. (b) tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang memiliki keterampilan atau keahlian khusus diperoleh dari latihan seperti supir, penata rambut. (c) tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, tenaga kerja yang memperoleh keterampilan dari pengalaman sendiri seperti buruh kasar, tukang sapu, dan lain-lain.
  • modal, yaitu setiap barang yang dihasilkan dan dapat digunakan menghasilkan barang selanjutnya.
  • pengusaha, yaitu orang yang memimpin dan bertanggungjawab terhadap kegiatan produksi.
2. Kegiatan konsumsi
Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi dapat diartikan sempit. Konsumsi biasanya hanya berkaitan dengan makanan dan minuman. Pada hal konsumsi memiliki arti luas dari pada makanan dan minuman. Menurut nilai ekonomi, konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan atau menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier.
Tujuan konsumsi adalah setiap kegiatan atau upaya yang dilakukan manusia untuk memanfaatkan atau menggunakan secara langsung barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia secara maksimal.
3. Kegiatan distribusi
Distribusi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Konsumen menerima barang dan jasa bisa secara langsung maupun melalui perantara (bukan oleh produsen). Orang yang melakukan distribusi disebut distributor.
Distribusi bertujuan untuk melancarkan arus barang dan jasa dan mendekatkan barang dan jasa kepada konsumen.
Sistem distribusi adalah cara-cara yang dilakukan untuk menyalurkan barang dan jasa sampai ketangan konsumen yang membutuhkan. Sistem distribusi dapat dilakukan dengan tiga cara :
  • distribusi langsung adalah kegiatan penyaluran barang/jasa yang dilakukan secara langsung dari produsen kepada konsumen. Misalnya, petani menjual langsung hasilnya kepada konsumen.
  • distribusi tidak langsung adalah kegiatan penyaluran barang/jasa yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen melalui perantara. Misalnya, produsen menjual barang/jasa melalui agen, pengecer, grosir, dan lain-lain.
  •  distribusi semi langsung adalah kegiatan penyaluran barang/jasa yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen melalui saluran milik perusahaan (produsen) sendiri. Misalnya, agen sepatu, agen jamu, dan lain-lain.
E.   MACAM-MACAM KEBUTUHAN
Berikut adalah macam-macam kebutuhan yaitu :
1. Menurut Tingkatan
- Kebutuhan primer/ pokok
contoh : sandang, pangan, papan, kesehatan, pakaian dll.
- Kebutuhan skunder/ tambahan
contoh : lemari, sepeda, tempat tidur, meja, kursi.
- Kebutuhan tersier/ kemewahan
contoh : sepeda motor, kulkas, mobil dll

2. Menurut Sifatnya
- Kebutuhan jasmani
yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan akan fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan.
contoh : makanan, pakaian, olahraga, obat-obatan dll.
- Kebutuhan rohani
adalah kebutuhan yang diperlikan untuk pemenuhan jiwa/rohani.
contoh : beribadah, rekreasi, hiburan, kesenian dll.
3. Menurut Waktunya
- Kebutuhan sekarang
adalah kebutuhan yang tidak bisa di tunda-tunda dalam pemenuhannya atau kebutuhan yang harus segera di penuhi.
contoh : makan, minum, dan obat-obatan.
- Kebutuhan yang akan datang
adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang.
contoh : menabung di bank, investasi
- Kebutuhan tidak tentu waktunya
adalah kebutuhan yang disebabkan pada sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba/ tidak disengaja yang sifatnya insidental
contoh : konsultasi kesehatan
- Kebutuhan sepanjang waktu
adalah kebutuhan yang dibutuhkan untuk waktu yang lama
contoh : tempat tinggal dan kendaraan.
4. Menurut Aspeknya
- Kebutuhan individu
kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan seorang saja
contoh : kebutuhan seorang petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan seorang dokter.
- Kebutuhan sosial
adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan bersama suatu kelompok
contoh : gedung sekolah, rumah sakit, jembatan dan jalan. Dll
F.    MASALAH POKOK EKONOMI
Berdasarkan pada keterbatasan pada sumber daya yang ada maka manusia harus memilih barang-barang mana yang perlu dihasilkan agar mendapatkan hasil kepuasan yang maksimum. Karenanya, timbullah 3 masalah-masalah pokok ekonomi berikut ini:
1.      Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what).
2.      Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan (how).
3.      Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan (for whom).
a.      What
What berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling mendesak bagi masyarakat. Jika masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut, sehingga hasil produksi bisa terserap oleh masyarakat. Misalnya: pada awal perkembangan laptop kecil (palm top), masyarakat kurang antusias terhadap produk tersebut, sehingga produk tersebut tidak terserap secara baik di masyarakat. Akan tetapi akhir-akhir ini kembali lagi muncul laptop kecil (dengan nama baru netbook), masyarakat sangat antusias dengan produk lama yang muncul kembali ini. Kemunculannya sangat tepat dengan keinginan masyarakat sekarang yang menginginkan gadget yang serba portable, ringan, nyaman, kaya fitur, akses internet dan tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah.
b.      How
How berkaitan dengan teknik bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.
c.       For whom
For whom menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus untuk kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan seterusnya.
Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal berikut:
1.      Tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat primitif.
2.      Insting yang biasa dilakukan oleh binatang.
3.      Perintah yang dilakukan di dalam masyarakat yang mana diktator berkuasa.
4.      Mekanisme harga yaitu suatu prores yang terjadi di masyarakat dimana terjadi gaya tarik menarik antara produsen dan konsumen di pasar input maupun output.
Gerak dari setipa input (faktor-faktor produksi) dan output (barang) bisa digunakan untuk memecahkan 3 masalah pokok dalam ekonomi masyarakat:
1.      Bila permintaan terhadap suatu barang naik, maka harga jual barang tersebut akan naik, sehingga penjual mendapatkan untung lebih besar. Produsen akan meningkatkan kapasitas produksi, barang-barang menjadi berlimpah, maka harga barang menjadi turun dan akhirnya produsen menyesuaikan jumlah barang yang diproduksi. Disini terlihat bahwa gerak harga barang bisa menentukan apa dan berapa jumlah barang yang bisa diproduksi.
2.      Barang-barang diproduksi dari beberapa faktor produksi. Apabila salah satu atau lebih faktor produksi mengalami kenaikan harga, maka para produsen cenderung akan menghemat faktor produksi tersebut atau menggunakan faktor produksi yang lain atau substitusi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gerak harga input mempengaruhi kombinasi yang akan dipakai produsen dalam menjalankan proses produksinya.
3.      Ketika barang hasil produksi itu dijual kepada konsumen, maka konsumen membelinya dengan penghasilannya dari hasil penjualan faktor produksi yang dimilikinya kepada produsen. Sehingga bisa disimpukan bahwa faktor produksi dan harga setiap unitnya mempengaruhi besar kecil penghasilan seseorang.
Walaupun bisa memecahkan masalah-masalah di atas, mekanisme harga tidak bisa digunakan untuk memecahkan semua masalah-masalah ekonomi yang ada, beberapa diantaranya yang berkaitan dengan masalah khusus berikut ini:
1.      Distribusi pendapatan, tidak selamanya mekanisme harga memecahkan masalah for whom secara adil.
2.      Ketidaksempurnaan pasar, kekuatan ekonomi yang terlalu berbeda di pasar akan menyebabkan mekanisme harga yang terjadi tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar, sehingga what dan how tidak terpecahkan secara baik.
3.      Barang-barang kolektif, barang-barang tertentu yang hanya bisa disediakan secara kolektif masyarakat, maka harga barang tersebut tidak ada, kalaupun ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, sehingga jelas hal ini tidak bisa dipecahkan oleh what. Misalnya keamanan masyarakat.
4.      Eksternalitas, mekanisme harga tidak bisa memperhitungkan masalah-masalah sosial yang timbul sebagai akibat dari kegiatan ekonomi.
5.      Pengelolaan perekonomian secara makro, mekanisme harga tidak bisa menstabilkan gejolak naik dan turunnya kegiatan ekonomi secara nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar